Kamis, 24 Desember 2009

Kalender hidupku


Kalender tak terasa sudah tergantikan oleh yang baru dengan judul dan gambar yang berbeda,seperti halnya hidupku judulpun telah berganti .Tapi aku ingin judul yang dulu,didalamnya tertulis cerita tentang cinta yang utuh.Tentang cinta kita yang tak terganggu.Suka duka kita genggam berdua.Indah,seindah senja sore yang singkat melewatinya karena ruang malam akan menggantikannya.

Kini ,dengan judul yang baru dengan tulisan cerita yang berbeda pula dan bukan sambungan dari hal dulu.Tapi sebuah cerita baru yang datang tiba-tiba.Tanpa kucari inspirasi.Semua begitu saja tertulis.Tentang utuhnya cinta kita . Didalam tulisan baru ini.Cinta telah tercabik. Hancur ,remuk redam.Seperti pecahan kaca.Yang sulit untuk disatukan kembali ,walau dapat disatukanpun sudah tak seindah dulu.Indahnya senjapun tak kembali,hanya ruang malam yang temaram yang terus menemani.

Dengan Kalender hidupku,tak ingin rasanya kubuang kalender yang dulu walau sudah tiada arti lagi.Tapi tak mungkin ,aku harus menjalaninya dengan kalender baru.Diperputaran roda waktu kehidupan.Harapanku kalender yang akan datang ntah kalender difase yang mana.Ceritaku dengan judul yang indah.Walau tanpa cinta yang utuh.Akan kuisi dengan tulisan tentang cinta ,pengabdian dan ketulusanku.

*****

Sabtu, 19 Desember 2009

Kebahagiaan kalian yang sempurna


Ntah sampai kapan kami menonton kebahagiaan kalian yang sempurna.Kebahagiaan yang seharusnya milik kami.Karena apakah kurelakan semua kebahagiaan kandas,karena cintakah ?karena pengabdiankah?atau karena tentang keegoisan?.....aku tak ingin egois....membiarkan banyak hati yang tergores bila kurenggut kebahagiaan itu sendiri.Akan kubiarkan saja sendiri kutanggung.Walau sembilu menikam.Betapa berdosanya aku bila kumembiarkan banyak hati yang luka dan hancur dalam ketidak pastian.Tak terbayang bila kuambil keputusan yang bodoh untuk keegoisanku,dunia mereka akan terasa kiamat.Apakah aku tega melihat dunia mereka hancur hanya karena keegoisanku.Akh tidak...aku tak mungkin mereka kubiarkan menderita sepanjang hayatnya.Pastinya perasaan berdosa akan terus menghantui diriku.Jadi lebih baik kuputuskan cukup hatiku saja yang terluka karena tikaman keegoisan kalian.Apakah kalian merasakan tangisan dan jeritan hati kami.Tawa kebahagiaan kalian terdengar nyaring sampai kelubuk hati kami.Kami hanya mampu mengelus dan membelai hati agar hati tak berontak.Masih tentang pengorbanan,akan kurelakan demi mereka.


******

Jumat, 18 Desember 2009

Sebuah pengorbanan yang hakiki


Waktu kau mengemis padaku .Itulah istilah yang kau katakan .Aku hanya terdiam dalam gemuruhnya badai menerpa hati.Tak terasa pertahanan bendungan air mata mengalir bagai air bah.Pelukanmu kala itu tak membuat ku luluh.Serasa beku menggigil.Hanya melayang menerawang mengarah pada asa yang hilang.Bayangan demi bayangan berkelebat .Tentang semua yang ada pada lingkupan kasih sayangku.Tak mungkin aku keluar dari lingkupan yang selama ini menjadi separuh jiwaku.Aku melihat airmatamu menitik .Ada rasa berat yang membebani hatimu untuk permohonanmu ini.Permohonan yang terlalu miris kau ungkapkan.Suatu pilihan yang terlalu menyesakkan dada.Jalanpun buntu untuk kulewati.Semua jalan telah tertutup oleh kepasrahanku.Dengan beratnya hati kuanggukan permohonanmu.Kusadari pengorbanan hati yang terlalu besar ini.Semua untuk sebuah perjalanan umat menuju-NYA.Bukan hanya semata untukku.Sampai saat ini pengorbanan ku terus dan terus akan kukorbankan walau hati tercabik luka.Sebuah pengorbanan yang hakiki.


~~~~~00000~~~~~~

Rabu, 16 Desember 2009

Tarian Jiwaku



Aku hanya ingin selalu menari dijiwamu
meliuk indah tuk menggoda dan merayumu
tiada henti tarian akan slalu kuliukan
diiringi alunan irama cinta kasih...

Terserah...
apakah liukkan tarianku menggodamu
apakah rayuanku menghanyutkan kau yang beku ?
Tak mengapa,pintaku jangan halangi tarian jiwaku dijiwamu
biarkan terus meliuk walau tak indah
Bukalah matamu,tanpa harus lebar
pujilah walau satu kata
agar kutersanjung dan mengawan
Walau terus kau tutup matamu
tarian jiwaku akan terus kuliukan
hingga kau tersadar bahwa tarian jiwa ku tercipta hanya untukmu
tarian jiwa yang dulu kupersembahkan ,yang selalu kau sanjung dan kau puji...
akan selalu kuliukan walau kau mulai menutup mata.....
mengapa? apakah karena ada tarian lain dijiwamu ?
janjimu,sanjungan untuk tarian jiwaku tak akan hilang
tapi kini sanjunganmu membeku untuku....
biarlah...mohonku padamu beri aku ruang walau tak luas....

Jakarta,17 desember 2009

***